skrip siang kemarin
Skrip siang lusa.. hari Jum'at tepatnya.. entah sebelum solat atau sesudahnya.. Saat itu gue lagi bosen banget di rumah seakan ga ada lagi alternatif pekerjaan yang gue lakuin.. gue berpikir .. ah kenapa gue gak sekalian masuk ya? Tapi, gue enyahkan opsi 'masuk' itu untuk menghindar dari subjek traumatik gue.. yah lo tau lah...
Blog ini sudah terbengkalai sekian lamanya tanpa perlu gue perhatikan.. blog ini tersembunyi di ranah hutan global ... makanya.. gue memutuskan agar blog ini gue jadikan sarana untuk yah udah tau kan? Hal2 privasi seperti curhat dan lain2..
Nah. di postingan ini gue bakal naro sebuah tulisan .. skrip siang kemarin... nikmati..
Jakarta, 2007
Aku sedang mempersiapkan keberangkatanku esok ke Rusia,
setelah 2 bulan mudik di Indonesia dan menghabiskan waktuku bersama keluarga,
kini aku harus berada lagi di kantor KJRI Khabarovsk. Aku sudah mempersiapkan segalanya,
tiket, koper, baju, tugas-tugas dan oleh-oleh buat staff KJRI yang tidak sempat ke
Indonesia pada sat lebaran. Aku akan pergi bersama istriku kesana, tidak seperti
kemarin-kemarin, aku hanya bertugas sendiri. Istriku, di Khabarovsk,
akan bekerja sebagai seorang arsitek di sebuah kontraktor terkenal disana.
Akhirnya, ada seseorang yang akan menemani siang malam hariku.
Halim-Perdanakusumah Airport, 700 am
12 April 2007
Akhirnya aku berangkat juga ke Rusia. Kali ini tidak transit dimana-mana,
tidak di Singapura, tidak di Beijing, tidak di Moskow. Pesawat ini akan langsung
ke Khabarovsk. Lumayan lah, menghemat ongkos. Selain itu dipesawat ini,
aku bersama Dewan Kota Khabarovsk yang baru saja mengadakan MoU dengan
Kota Depok untuk program sister city. Bulan depan Walikota Depok akan ke
Khabarovsk, kalau bisa.
Selama ini aku enak-enak saja ketika tinggal di Khabarovsk. Kenapa?
Waktu Khabarovsk sama dengan WIB! Itulah kenapa aku melewatinya seperti hari-hari di Indonesia,
bangun seperti biasa jam 4 pagi, tidur jam 10 malam. Tidak ada jetlag atau semacamnya. Itulah kenapa
aku tidak menolak tugas Deplu untuk menjadi staff KJRI Khabarovsk. Rasanya seperti kerja di Jakarta saja.
Hahaha.
Khabarovsk, 300 pm
Aku sampai juga di Tanah Beruang Merah, bersama istriku yang langsung
bersin-bersin sewaktu keluar dari pesawat. Walaupun ini sudah masuk musim semi,
cuaca di Rusia masih sekitar 10-20 derajat selsius, yang istriku belum terbiasa,
karena memang belum pernah. Aku dijemput oleh supir KJRI, Dmitri. Supir KJRI
ini sangat jago berbahasa Indonesia, padahal dia baru ke Indonesia sekali waktu. Dia belajar
dari dialog-dialog sehari-hari para staff KJRI dan internet. Gurunya adalah lingkungannya.
Dia bahkan bisa berbicara bahasa Indonesia gaul, setelah diberikan judul-judul sinetron untuk
dia tonton di internet. Malah dia lebih mahir berbahasa Indonesia daripada bahasa Inggris. Istriku
sampai mengajak dia gosip tentang perbandingan artis di Indonesia dan artis di Rusia.
Ada-ada saja. Akhirnya kami sampai ke dom kami.
Di dalam, sang pengurus dom, Ismail, menyambut kami dengan salam dan senyuman. Dia kaget
saat melihatku membawa seorang perempuan. Ismail bertanya, "Siapa wanita ini? Istrimu? Cantik sekali!".
Aku menjawab, "Tentu saja". Istriku bertanya arti dari percakapanku dan hanya tersenyum. Ismail kemudian memperkenalkan diri
dengan bahasa Arab, "Ismi Ismail... man ismuki?". Istriku mengerti dan menjawab "Ismi Fatimah.." Ismail berkelakar, "Lain kali
kau harus belajar bahasa Rusia dengan suamimu", dengan memakai bahasa Inggris. Istriku hanya tersenyum lebar dan aku segera meminta
kunci ke Ismail. "Oh ya sebelum lupa Pak Ismail", aku teringat oleh-olehku, "Ada oleh-oleh dari Indonesia! Katanya kau memesan teh dan cemilan
yang enak-enak? Juga kamus bahasa Indonesia-Rusia, dan buku-buku Islam berbahasa Arab?"..
Ismail menjawab, "Yaya! Kau membeli semuanya?" Aku kemudian mengangkat sebuah kardus dan.. Ismail
tersenyum lebar, "Ini semua buatku?Spasiba!". Aku menjawab, "Tentu saja Pak Ismail, bukalah!"
Aku belikan dia 30 pak sariwangi, 5 pak gulaku, bakpia pathuk, sambel pecel,
ragi tape, buku-buku kitab, poster Soekarno, dan lain-lain. Untuk masalah poster Soekarno,
dia memang mengidolakan Soekarno. Sampai segala buku tentang Soekarno ia punya, dari bahasa
Romania sampai bahasa Persia. Luar biasa. Untuk ragi tape, entahlah Pak Ismail memang agak nyentrik,
dia ingin mencoba memfermentasikan dadih sapi (tvorog) dan gandum. Aku heran apa itu akan benar-benar berjalan.
Dia pernah mencobanya sewaktu masih SMA. Dan dia jualkan, ternyata orang-orang suka!
Dia memakai medium ragi yang tumbuh secara anaerobik, dia biarkan begitu saja, sampai akhirnya
berfermentasi. Sekarang dia ingin mencoba bagaimana dengan ragi tape ditambah gandum? berhaslkah?
Ah, aku masuk juga ke kamarku. Istriku bilang, "Wah kamar kita bagus juga yah yang.. padahal di apartemen sederhana"
Aku mencoba narsis sedikit, "siapa dulu, kan aku yang ngerapiin". Istriku tersenyum sambil melihatku, "Kamu nih
dari dulu narsisnya ga ilang-ilang deh.. wah, itu lemarinya beli darimana yang?". "Wah soal lemari aku kebetulan
dapet dari doorprize pas belanja furnitur di Khabarovsk Fair kemarin. Hoki banget yah.." Dia mendehem, dan bilang,
"bukan dari korupsi kaan?".. Aku gemes dan mencubit pipinya, "iih kamu ada-ada aja deh yang.. ayo sekarang kita mandi terus jalan-
jalan ke alun-alun.." Istriku lalu agak uring-uringan dan "Dingin yang, kenapa nggak disini aja?".. Aku bilang"kamu udah dapet ide mau masak apa?"
"Iya dong.. ini aku nemu buku resep2.. kok kayaknya seru yah.. hehe.. oh ya. bahannya belum ada yang, kita jalan-jalan aja deh hehe".."Oh ya kamu
ga ke KJRI dulu?" "Besok kok, hari ini pak konsul masih di Moskow".
Skrip ini masih cacadh, blom sempurna, namanya juga skrip.. Ceritanya itu gak jauh dari gue kok..
Blog ini sudah terbengkalai sekian lamanya tanpa perlu gue perhatikan.. blog ini tersembunyi di ranah hutan global ... makanya.. gue memutuskan agar blog ini gue jadikan sarana untuk yah udah tau kan? Hal2 privasi seperti curhat dan lain2..
Nah. di postingan ini gue bakal naro sebuah tulisan .. skrip siang kemarin... nikmati..
Jakarta, 2007
Aku sedang mempersiapkan keberangkatanku esok ke Rusia,
setelah 2 bulan mudik di Indonesia dan menghabiskan waktuku bersama keluarga,
kini aku harus berada lagi di kantor KJRI Khabarovsk. Aku sudah mempersiapkan segalanya,
tiket, koper, baju, tugas-tugas dan oleh-oleh buat staff KJRI yang tidak sempat ke
Indonesia pada sat lebaran. Aku akan pergi bersama istriku kesana, tidak seperti
kemarin-kemarin, aku hanya bertugas sendiri. Istriku, di Khabarovsk,
akan bekerja sebagai seorang arsitek di sebuah kontraktor terkenal disana.
Akhirnya, ada seseorang yang akan menemani siang malam hariku.
Halim-Perdanakusumah Airport, 700 am
12 April 2007
Akhirnya aku berangkat juga ke Rusia. Kali ini tidak transit dimana-mana,
tidak di Singapura, tidak di Beijing, tidak di Moskow. Pesawat ini akan langsung
ke Khabarovsk. Lumayan lah, menghemat ongkos. Selain itu dipesawat ini,
aku bersama Dewan Kota Khabarovsk yang baru saja mengadakan MoU dengan
Kota Depok untuk program sister city. Bulan depan Walikota Depok akan ke
Khabarovsk, kalau bisa.
Selama ini aku enak-enak saja ketika tinggal di Khabarovsk. Kenapa?
Waktu Khabarovsk sama dengan WIB! Itulah kenapa aku melewatinya seperti hari-hari di Indonesia,
bangun seperti biasa jam 4 pagi, tidur jam 10 malam. Tidak ada jetlag atau semacamnya. Itulah kenapa
aku tidak menolak tugas Deplu untuk menjadi staff KJRI Khabarovsk. Rasanya seperti kerja di Jakarta saja.
Hahaha.
Khabarovsk, 300 pm
Aku sampai juga di Tanah Beruang Merah, bersama istriku yang langsung
bersin-bersin sewaktu keluar dari pesawat. Walaupun ini sudah masuk musim semi,
cuaca di Rusia masih sekitar 10-20 derajat selsius, yang istriku belum terbiasa,
karena memang belum pernah. Aku dijemput oleh supir KJRI, Dmitri. Supir KJRI
ini sangat jago berbahasa Indonesia, padahal dia baru ke Indonesia sekali waktu. Dia belajar
dari dialog-dialog sehari-hari para staff KJRI dan internet. Gurunya adalah lingkungannya.
Dia bahkan bisa berbicara bahasa Indonesia gaul, setelah diberikan judul-judul sinetron untuk
dia tonton di internet. Malah dia lebih mahir berbahasa Indonesia daripada bahasa Inggris. Istriku
sampai mengajak dia gosip tentang perbandingan artis di Indonesia dan artis di Rusia.
Ada-ada saja. Akhirnya kami sampai ke dom kami.
Di dalam, sang pengurus dom, Ismail, menyambut kami dengan salam dan senyuman. Dia kaget
saat melihatku membawa seorang perempuan. Ismail bertanya, "Siapa wanita ini? Istrimu? Cantik sekali!".
Aku menjawab, "Tentu saja". Istriku bertanya arti dari percakapanku dan hanya tersenyum. Ismail kemudian memperkenalkan diri
dengan bahasa Arab, "Ismi Ismail... man ismuki?". Istriku mengerti dan menjawab "Ismi Fatimah.." Ismail berkelakar, "Lain kali
kau harus belajar bahasa Rusia dengan suamimu", dengan memakai bahasa Inggris. Istriku hanya tersenyum lebar dan aku segera meminta
kunci ke Ismail. "Oh ya sebelum lupa Pak Ismail", aku teringat oleh-olehku, "Ada oleh-oleh dari Indonesia! Katanya kau memesan teh dan cemilan
yang enak-enak? Juga kamus bahasa Indonesia-Rusia, dan buku-buku Islam berbahasa Arab?"..
Ismail menjawab, "Yaya! Kau membeli semuanya?" Aku kemudian mengangkat sebuah kardus dan.. Ismail
tersenyum lebar, "Ini semua buatku?Spasiba!". Aku menjawab, "Tentu saja Pak Ismail, bukalah!"
Aku belikan dia 30 pak sariwangi, 5 pak gulaku, bakpia pathuk, sambel pecel,
ragi tape, buku-buku kitab, poster Soekarno, dan lain-lain. Untuk masalah poster Soekarno,
dia memang mengidolakan Soekarno. Sampai segala buku tentang Soekarno ia punya, dari bahasa
Romania sampai bahasa Persia. Luar biasa. Untuk ragi tape, entahlah Pak Ismail memang agak nyentrik,
dia ingin mencoba memfermentasikan dadih sapi (tvorog) dan gandum. Aku heran apa itu akan benar-benar berjalan.
Dia pernah mencobanya sewaktu masih SMA. Dan dia jualkan, ternyata orang-orang suka!
Dia memakai medium ragi yang tumbuh secara anaerobik, dia biarkan begitu saja, sampai akhirnya
berfermentasi. Sekarang dia ingin mencoba bagaimana dengan ragi tape ditambah gandum? berhaslkah?
Ah, aku masuk juga ke kamarku. Istriku bilang, "Wah kamar kita bagus juga yah yang.. padahal di apartemen sederhana"
Aku mencoba narsis sedikit, "siapa dulu, kan aku yang ngerapiin". Istriku tersenyum sambil melihatku, "Kamu nih
dari dulu narsisnya ga ilang-ilang deh.. wah, itu lemarinya beli darimana yang?". "Wah soal lemari aku kebetulan
dapet dari doorprize pas belanja furnitur di Khabarovsk Fair kemarin. Hoki banget yah.." Dia mendehem, dan bilang,
"bukan dari korupsi kaan?".. Aku gemes dan mencubit pipinya, "iih kamu ada-ada aja deh yang.. ayo sekarang kita mandi terus jalan-
jalan ke alun-alun.." Istriku lalu agak uring-uringan dan "Dingin yang, kenapa nggak disini aja?".. Aku bilang"kamu udah dapet ide mau masak apa?"
"Iya dong.. ini aku nemu buku resep2.. kok kayaknya seru yah.. hehe.. oh ya. bahannya belum ada yang, kita jalan-jalan aja deh hehe".."Oh ya kamu
ga ke KJRI dulu?" "Besok kok, hari ini pak konsul masih di Moskow".
Skrip ini masih cacadh, blom sempurna, namanya juga skrip.. Ceritanya itu gak jauh dari gue kok..
posted by Hadza Min Fadhli at
6:16 AM
1 Comments
